![]() |
Sumber: Linkin Park (@linkinpark) via Instagram |
1. Musik: Blend Pop-Rock dengan Sentuhan "Vibe Baru"
"Up From The Bottom" nggak se-heavy lagu sebelumnya kayak "The Emptiness Machine", tapi jangan salah… Ini bukan berarti mereka jadi alay! Lagu ini lebih uptempo dengan beat rock yang catchy, cocok buat diputer di radio atau sambil nyetir. Emily Armstrong (vokal) beneran steal the show dengan suaranya yang emosional tapi tetap powerful. Lo bakal denger dia bisa switch dari suara lembut ke high note yang ngegoyang, sementara Mike Shinoda backing dengan rap-nya yang khas.
Nggak cuma itu, instrumentalnya tuh quintessential Linkin Park: distorsi gitar yang tebel, drum punchy, tapi dikasih sentuhan synth modern. Kalo dibilang ini lagu "lebih pop", iya sih… Tapi tetep ada DNA LP yang keras di balik melodinya. Buat lo yang suka eksperimen mereka sejak era "From Zero", lagu ini bakal feel banget!
Beda, tapi nggak kehilangan jiwa. Cocok buat yang mau denger Linkin Park versi lebih radio-friendly tanpa ilang intensitas!
2. Lirik & Makna: Ngungkapin Perjuangan Mental yang Bikin Nangis
"Starin' up from the bottom…" – Lirik ini jadi hook utama yang nempel di kepala. Ternyata, lagu ini bercerita tentang perasaan terjebak di titik terendah, stuck dalam lingkaran toxic, dan usaha buat escape.
Verse 1 (Emily):
"Inside it feels like I've been barely breathin'…"
Emily ngungkapin perasaan sesak kayak nggak bisa napas, metafora buat tekanan mental. Dia juga nyebut "You put up to keep me down, down, down…" – ini kayak ada orang/keadaan yang sengaja nahan dia buat bangkit.
Pre-Chorus:
"Wakin' up without a name…"
Di bagian ini, lo bakal ngerasain betapa lost-nya si karakter. Mereka sampe kehilangan identitas karena terlalu lama diinjek-injek. "Circlin' around a drain" tuh gambaran pas lagi di loop masalah yang sama terus, nggak ada jalan keluar.
Chorus (Emily):
"You keep me waiting, down here, so far below…"
Chorus-nya tuh campur aduk antara frustrasi dan harapan. Emily teriak "Starin' up from the bottom" sambil pengen kabur, tapi nggak tau harus ke mana. Bikin merinding!
Verse 2 (Mike):
Mike masuk dengan rap yang nambah depth cerita: "Each time I hold my fist inside my pocket…" – ini simbol supresi emosi, marah tapi dipendem. Lalu "Feels like a knife pushed deep inside a socket…" – sakitnya dikhianatin sama orang terdekat.
Bridge (Mike):
Nah, di sini ceritanya makin gelap! Mike nyeritain sosok "devil" yang manipulatif: "Poison on his lips, and his words mean nothing…". Ternyata, devil ini korban trauma masa kecil ("Cold like a mountaintop, father never loved him…"), jadi dia jadi pelaku toxic ke orang lain.
Final Chorus:
Di akhir, ada perubahan! "Gotta get out of here!" jadi teriakan perlawanan. Karakter udah nggak mau diam, pengen break free dari jurang.
Lagu ini tuh kayak terapi buat yang pernah ngerasain dikhianatin atau terjebak di zona toxic. LP beneran jago bikin lirik yang personal tapi universal!
3. Cocok Buat Siapa?
- Fans LP Era Baru: Langsung add to playlist! Ini bukti mereka masih bisa eksperimen tanpa ilang ciri khas.
- Fans Lama yang Skeptis: Mungkin agak shock dengar vibe lebih pop, tapi coba dengerin liriknya… Masih LP banget!
- Pendengar Baru: Perfect buat entry point. Lagu ini radio-friendly tapi punya ciri khas LP.
4. Kontroversi & Keunikan
Beberapa fans mungkin protes: "Ini Linkin Park atau band pop?" Tapi menurut gw, justru ini keberanian mereka. LP emang selalu reinvent diri, dari nu-metal sampe elektronik. "Up From The Bottom" nggak cuma catchy, tapi liriknya deep banget. Plus, kolaborasi Emily-Mike tuh selalu fire!
Fakta Unik: Di bridge, Mike ngerap tentang "devil" yang ternyata korban broken home. Ini bikin kita mikir: "Jangan-jangan orang toxic itu juga punya luka yang belum sembuh?"
5. Rekomendasi & Tips Nikmatin Lagu Ini
- Dengerin Pakai Headphone: Biar denger detail instrumentasi dan harmonisasi Emily-Mike.
- Baca Lirik Sambil Denger: Bakal lebih nyesek tapi relate!
- Cocok Buat: Night drive, workout, atau lagi pengen ngeluapin emosi.
Jujur, awalnya gw agak ragu sama vibe barunya Linkin Park. Tapi setelah denger "Up From The Bottom", gw langsung tepok jidat… Mereka tetap bisa bikin lagu yang nendang secara emosi, meskipun sound-nya lebih chill. Buat lo yang lagi berjuang move on dari toxic relationship atau pengen bangkit dari keterpurukan, lagu ini bisa jadi anthem lo! Jangan lupa stream di Spotify biar chart-nya naik, ya! Komen di bawah, menurut lo LP era sekarang mantap atau mending nostalgia ke "In the End"?
Komentar
Posting Komentar